Jumat, 18 Maret 2011

Arsitektur Kolonial Belanda

Arsitektur kolonial, adalah arsitektur yang dibangun selama masa kolonial, ketika Indonesia menjadi negara jajahan bangsa Belanda pada tahun 1600-1942, yaitu 350 tahun penjajahan Belanda di Indonesia (Rachmawati 1990:15).
Gaya desain Kolonial adalah gaya desain yang berkembang di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Dengan ditemukannya benua Amerika sekitar abad 15-16, menambah motivasi orang-orang Eropa untuk menaklukkan dan menetap pada ”dunia baru”, yaitu daerah yang mereka datangi dan akhirnya dijadikan daerah jajahan. Motivasi mereka menjelajah samudra bervariasi, dari meningkatkan taraf hidup sampai membawa misi untuk menyebarkan agama. Selain itu juga tersimpan sedikit hasrat untuk memperoleh pengalaman dan petualangan baru.
Arsitektur kolonial menyiratkan adanya akulturasi diiringi oleh proses adaptasi antara dua bangsa berbeda. Proses adaptasi yang dialami oleh dua bangsa terbentuk dengan apa yang dinamakan arsitektur kolonial. Hal ini mencakup penyelesaian masalah-masalah yang berhubungan dengan perbedaan iklim, ketersediaan material, cara membangun, ketersediaan tenaga kerja, dan seni budaya yang terkait dengan estetika. Ditinjau dari proses akulturasi yang terjadi, terdapat dua faktor yang mempengaruhi terbentuknya arsitektur kolonial Belanda, yaitu faktor budaya setempat dan faktor budaya asing Eropa/Belanda (BAPPEKO 2005:II,5-7).
Untuk lebih memperjelas dan memberi sedikit gambaran tentang gaya desain kolonial yang ada di Belanda, maka berikut ini akan sedikit dijelaskan mengenai Dutch Colonial. Dutch Colonial adalah gaya desain yang popular di Netherland (Belanda) sekitar tahun 1624- 1820. Menurut buku “Architecture and Interior Design- From Colonial Era to Today” (Ball, 1980 : 12-17), Gaya Dutch Colonial memiliki ciri sebagai berikut : 
  1. Façade yang simetris 
  2. Material dari batu bata atau kayu, biasanya diekspos tanpa pelapis. 
  3. Side entry-floor plan, pintu masuk terletak pada samping bangunan 
  4. Atap Gambel 
  5. Double door way, entrance yang mempunyai dua buah daun pintu
  6. Denah Simetris 
  7. Motif pola lantai berupa garis- garis lurus 
  8. Jendela besar dengan bingkai kayu 
  9. Terdapat Dormers, yaitu bukaan yang ada pada atap
 Gambar : Penyusunan bata khas Belanda 
 Gambar : Double Door Way 

1 komentar: